- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Maksud dan tujuan
a. Mendapatkan proporssi bahan penyusun sesuai tuntutan kualitasb. Penghematan aspal yang merupakan bahan yang mahal
c. Penggunaan aspal yang meluas
Mengapa Aspal Retak???
2 faktor yang menimbulkan retak :
1. Faktor rencana campuran
2. Faktor rencana tebal perkerasan
MENGAPA TERJADI DEFORMASI PLASTIS ??????
Deformasi plastis adalah peristiwa penurunan lapis perkerasan secara permanen. Deformasi ini dikatakan permanen karena deformasi yang terjadi pada permukaan perkerasan tidak kembali lagi ke posisi awal (unrecoverable) setelah terjadi pembebanan.
Deformasi permanen (dalam bentuk rutting) banyak terjadi pada jalur tapak roda kendaraan. Rutting yang disebabkan :
- terlalu banyaknya tekanan/pembebanan berulang yang berdampak terhadap kerusakan pada lapis bawah (dikarenakan subgrade jelek),
- terlalu banyaknya tekanan/pembebanan berulang yang berdampak terhadap kerusakan pada lapis atas (struktur perkerasan)
OBJECTIVE OF ASPHALT MIXING METHOD
- Cukup aspal untuk memperoleh keawetan perkerasan (durability)
- Stabilitas campuran yang cukup untuk melayani lalu lintas tanpa deformasi
- Cukup rongga dalam total campuran
- Memiliki maksimum kadar rongga sebagai batasan nilai permeabilitas agar air dan udara masuk ke campuran
- Kemudahan dikerjakan (workability)
- Untuk lapis permukaan : memiliki kekesatan (skid resistance) yang baik
Sasaran akhir dari campuran aspal : Medapatkan kadar aspal optimum untuk suatu gradasi agregat sehingga apabila kedua bahan ini dicampur akan menghasilkan suatu campuran aspal sesuai spesifikasi yang ditetapkan.
SIFAT YANG HARUS DIMILIKI CAMPURAN BERASPAL
CAMPURAN ASPAL PANAS
Campuran perkerasan lentur yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi (filler) dan bahan pengikat (aspal) dengan perbandingna tertentu yang dicampur dalam keadaan panas.
Di Indonesia yang lazim digunakan antara lain:
- Lapis aspal beton (Laston) /asphalt concrete
- Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston) Hot Rolled Sheet (HRS)
- Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir) /sand sheet
- Split Mastic Asphalt (SMA)
GRADASI PADA CAMPURAN ASPAL
Terdapat tiga kategori gradasi butiran (Kerbs and Walker, 1971) :
- GRADASI BAIK (WELL GRADED)
Disebut juga gradasi padat (dense graded) , yaitu gradasi yng ukuran butirannya memilki variasi dari terbesar maupun terkecil – campuran yang dihasilkan campuran padat dan stabilitas tinggi
- GRADASI SENJANG (GAP GRADED)
Disebut juga gradasi terbuka (open graded) , yaitu gradasi butiran yang variasi ukuran butirannya tidak memilki satu atau lebih ukuran butiran tertentu
- GRADASI SERAGAM (UNIFORM GRADED)
Yaitu gradasi butiran yang memiliki ukuran butiran seragam atau hampir sama.
Laston / Asphalt Concrete
- Memiliki gradasi menerus, kadar aspal antara 4 – 7 %
- Dicampur pada suhu minimum 115⁰C
- Berfungsi sebagai pendukung lalu lintas, pelindung lapis dibawahnya, lapisan aus
- Bersifat : kedap air, memiliki kekuatan struktural, stabilitas tinggi
- Dibedakan menjadi :
- Laston lapis aus/ AC – WC
- Laston lapis pengikat /AC – BC
- Laston lapis pondasi (AC – base)
Laston / HRS
- Memilki gradasi senjang dan kadar aspal relatif tinggi dibandingkan Laston
- Dicampur pada suhu minimal 140⁰ C
- Bersifat :kedap air, sangat kenyal , tidak memilki nilai struktur, mudah mengalami deformasi plastis
- Terdiri dari HRS base dan HRS –wearing course
Split Mastic Asphalt
- Memiliki gradasi terbuka dengan kandungan agregat kasar > 75 %, sehingga kadar aspal tinggi
- Sifatnya : mudah mengalami bleeding, tahan terhadap oksidasi dan temperatur tinggi
- Umunya ditambah bahan penstabil yang terbuat dari serat selulosa
Latasir / Sand Sheet
- Terdiri dari aspal keras/aspal minyak dan pasir alam yang bergradasi menerus
- Memilki ketebalan 1 – 2 cm
- Berfungsi sebagai lapisan penutup, lapis aus
- Bersifat kedap air, tidak memiliki nilai struktural
- Cocok untuk lalu lintas ringan
Komentar
Posting Komentar